Sabtu, 09 Januari 2016

Lumpia Semarang

Lumpia Semarang

Kuliner khas peranakan China ini telah melekat kuat sebagai penganan khas Semarang. Ada empat sentra utama penjaja lumpia. Yaitu di Gang Lombok, Jalan Pemuda, Jalan Mataram, Jagalan sertaJalan Pandanaran Semarang. Masing-masing memiliki ciri khas walaupun pengelolanya masih punya ikatan keluarga.
Lumpia Semarang. Foto: Clara Rondonuwu
Lumpia Semarang. Foto: Clara Rondonuwu
Lumpia Gang Lombok no 11 bisa jadi warung lumpia tertua. Kini sudah dikelola generasi ketiga. Warungnya terletak di dekat Klenteng Tay Kak Sie, sekitaran Pasar Johar Semarang dan tidak buka cabang. Mereka menyediakan dua jenis lumpia, basah dan goreng. Kulit lumpia terasa lembut dengan isian yang padat. Paduan rebung muda, udang dan telor terasa pas dan tidak berbau, enak dinikmati bersama saus dan daun bawang segar.
Satu lumpia dibandrol Rp10 ribu. Tergolong mahal tapi juara soal rasa. Warung lumpia ini buka mulai jam 8 pagi sampai jam empat sore. Tapi pada musim liburan atau akhir pekan, tidak jarang warung tutup  sekitar pukul 13.00 -14.00 WIB saking banyak peminat.
Untuk oleh-oleh, lumpia dikemas dalam besek bergaya ‘jadul’, berisi 10 lumpia. Untuk perjalanan luar kota, sebaiknya  membawa lumpia basah yang nantinya bisa digoreng sendiri. Sebab lumpia basah tanpa pengawet ini bisa tahan 3 hari.
Jika ingin menikmati lumpia di warung ini, datanglah awal hari ketika belum terlalu ramai. Tempat makan di sini tergolong sempit, jadi tak akan nyaman menyantap lumpia panas saat  ramai. Pilihan jajan lain di sekitaran gang Lombok yang patut dicoba ialah Es Gang Lombok . Tampilannya cerah berkat sirup merah. Bahan utama es ini menggunakan manisan mangga, kelapa muda dan cincau. Segar!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar